Asal Jangan Jalan Perpisahan

Kita adalah sesuatu yang tercipta dari kau dan aku. Oleh karena kita tercipta dari dua unsur maka kemungkinan besar kita akan memiliki perbedaan. Semua itu sudah jelas terbukti. Kita telah diuji oleh banyaknya perbedaan; kau yang suka ramai dan aku yang suka sepi, kau yang suka bangun pagi dan aku yang suka bangun siang, kau suka tidur jam sembilan malam dan aku yang suka begadang, kau yang suka pedas dan aku yang suka manis, kau yang suka menonton dan aku yang suka membaca, kau yang suka serius dan aku yang suka bercanda, kau suka tersenyum dan aku yang suka menangis, kau yang lemah lembut dan aku yang galak, kau yang mandiri dan aku yang manja, kau yang begitu dan aku yang begini, kau yang di sana dan aku yang di sini, kau yang seperti itu dan aku yang seperti ini, kau yang laki-laki dan aku yang perempuan, kau yang dan sebagainya dan aku yang dan seterusnya. Lihatlah betapa banyaknya perbedaan antara kau dan aku. Itulah uniknya kita. Tercipta dari perbedaan-perbedaan yang tak terhingga hingga akhirnya kita menjadi sesuatu yang lebih banyak isinya. Hingga akhirnya kita mampu mewarnai kisah hidup kita dengan berbagai warna dan rasa.

Aku bahagia bersamamu meskipun banyak sekali perbedaan. Meskipun terkadang harus bertengkar karena berselisih paham. Meskipun kau sering membuatku kesal dan aku sering membuatmu jengkel. Tapi aku tetap bahagia. Selama kau dan aku masih sadar bahwa sangat diperlukannya sebuah pemakluman, semua perbedaan itu akan berakhir dengan senyuman.

Aku tidak masalah jika harus bertengkar denganmu sesekali. Aku juga tidak akan marah jika sesekali kau tidak menyukai keputusan ataupun tindakanku. Jika suatu saat kau memakiku atau pun kau membenciku. Aku akan baik-baik saja dengan segala yang terjadi yang menyenangkan atau yang tragis sekalipun asal kau masih tetap di sampingku. Aku akan baik-baik jalan manapun yang akan kau pilih, asal kau tetap menyertakan aku. Asal jangan kau pilih perpisahan sebagai jalan akhir dari segala pertengkaran. Apapun alasannya, bisakah kita saling berkomitmen untuk tidak berjalan bersama dijalan perpisahan? Sebab ketika kita berjalan di jalan perpisahan, tidak akan ada lagi kita, yang ada hanya kau dan aku. Bukan lagi kita yang banyak perbedaan tapi kau dan aku yang sudah berbeda dengan kita.

Comments

Populer

Sebuah Cerita dan Seekor Burung

Tulisan yang di Muat di Tahun 2016

Untuk Seseorang