Posts

Showing posts from March, 2022

Kesedihan Yang Terjual

Semenjak ia pergi dari kehidupanku rasanya hidup ini sudah terbakar api dan hanya tinggal abu yang tersisa. Abu itu tertiup debu lalu terbuang sia-sia atau jika sedang beruntung abu itu bisa dijadikan pupuk tanaman oleh siapa saja yang suka tanam-menanam. Tetapi, apa pun itu, abu tetaplah abu, bukan manusia yang bisa apa saja dan merasa apa saja. Termasuk merasa bahagia. Abu hanya bisa pasrah   pada tiupan angin. Kemana pun angin bertiup di situlah abu terbawa. Barangkali semacam itulah gambaran diriku saat ini. Tak ada yang berarti. Hanya manusia sia-sia. Aku ingin kembali hidup dan bernyawa sebagai manusia. Tapi apa daya, seluruh hidupku telah ia bawa pergi. Seluruhnya tak ada yang tersisa. Bahagiaku, sedihku, segala emosiku telah ia curi dan entah akan ia kembalikan lagi atau akan ia nikmati sendiri. Kini, aku hanya manusia yang hidup tapi mati. Tanpa emosiku. Jika ada anak kecil yang melihatku, barangkali ia akan berpikir aku ini robot mainannya. Karena itulah aku lebih memilih men