Usai UTS

Dua minggu berlalu, akhirnya masa-masa menghirup udara kebebasan pun telah dimulai kembali. Ya, dua minggu ini gue abis menjalani UTS. Berjuang dengan berbagai soal UTS yang tentunya banyak aturannya. UTSnya seorang mahasiswa memang menyebalkan, terutama buat gue yang mana mahasiswa  jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia (PBSI). Sumpah deh, tangan gue berasa mau  patah efek dari nulis jawaban yang panjang-panjang. Untungnya matkul analisis novel nggak ditulis tangan, coba kalau di tulis tangan bisa melepuh nggak apa-apa tangan gue. Yaiyalah, ngga apa-apa kan tangan gue bukan tangan buatan Cina yang gampang rusak. ^^

UTS terakhir selesai,
gue pun dengan cekatan mengumpulkan lembar jawab di detik-detik terakhir batas waktu UTS dengan jawaban yang nggak gue yakini itu. Sungguh, itu jawaban hasil dari gue mengumpulkan jawaban teman kanan-kiri-depan-belakang gue. Jarang-jarang gue nyontek jawaban teman, biasanya gue yang jadi pusat pencotenkan mereka. *sombong*
Beberapa mahasiswa keluar dengan senyum kepuasan. Entah puas dengan jawaban UTS yang terakhir atau puas karena UTS telah berakhir. Dan banyak mahasiswa yang keluar dengan raut wajah penuh dengan rasa kecewa, termasuk gue. Kalau yang kecewa ini agak ragu menjelaskannya, mungkin mereka kecewa karena hujan. Ya, hujan. Gue nggak yakin mereka masih mereka masih sempat memikirkan benar tidaknya jawaban mereka tadi, karena yang gue tahu semua jawabannya satu kelas sama semua, pusatnya cuma satu anak. Kebetulan pengawasnya sibuk sendiri, bukannya jadi pengawas malah numpang duduk nyoret-nyoret skripsi mahasiswa akhir. Tapi itu keberuntungan juga sih buat gue. Haha

Suasana perayaan usai UTS, main HP, liat hujan dan ngerumpi bareng



Jadi, ternyata hujan merayakan telah berakhirnya UTS kami. Hujan turun begitu derasnya disertai petir dan angin. Ternyata hujan paham betapa dua minggu ini otak kami begitu panas akibat terlalu banyak bekerja, ia dengan baik hati mengguyur kami. Hmm. Tapi, kami lebih memilih melihatnya jatuh ke tanah daripada jatuh ke kepala kami. Bukannya kami mengabaikan kebaikan hujan tapi kami lebih memilih melindungi Hp kami. Iya, kalau HP gue kena air bisa mati.
Jadi, cuma segini postingan gue? Apa-apaan -_-
Udahlah bodoamat, gue lagi gelisah mau speaking besok. :(
Loh katanya tadi ujian terakhir?
Iya di jadwal emang tadi terakhir tapi kenyataannya besok pagi masih harus ada bahasa inggris lagi, pagi pula, belum belajar.Duh gimana ya? Jadi kacau kan tulisan gue, gegara inget ujian speaking. Hmm udahlah cukup sampai di sini, gue mau tidur belajar dulu. Hihi



Comments

  1. Loh, kan hapenya bisa diplastikin? :/

    Jadi gimana speaking-nya? Lancar, nggak? :))

    ReplyDelete
  2. kalau aku sih hati yang mudah rusak, jangan jangan made in china ya hehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentarmu?

Populer

Sebuah Cerita dan Seekor Burung

Tulisan yang di Muat di Tahun 2016

Untuk Seseorang