Sebuah Cerita dan Seekor Burung
“Apa yang kau tatap dari lapangan itu?” tanya Rengganis pada Rangga yang tampak khusuk menatap lapangan sepak bola. “Tidak ada.” Rangga menjawab datar. “Tak perlu sungkan, berceritalah.” Rangga mengalihkan tatapannya, tangannya sibuk merapikan buku-buku yang sedari tadi ia buka-buka untuk melengkapi data-data di draft skripsinya. Ia juga menutup laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas. “Ayo makan.” Ajak Rangga pada Rengganis, kekasihnya. Rangga seorang mahasiswa aktivis kampus yang sudah menjadi mahasiswa hampir lima tahun. Ia bukan mahasiswi yang bodoh, hanya saja ia terlalu sibuk dengan status kemahasiswaannya. Baginya menjadi mahasiswa adalah sebuah pekerjaan tanpa dibayar. Ia sibuk mengurusi rakyat-rakyat kurang mampu, ia sibuk mengajar anak-anak jalanan yang tidak mampu sekolah, ia sibuk mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa kurang adil. Pengabdiannya pada masyarakat bahkan lebih besar dari pengabdian seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat. ...